Sudah lama aku ingin
ke daerah Badui, Banten. Dan ketika tahu sekolah Ata ada jadwal libur setelah
UTS, langsung bikin rencana ke sana. Setelah browsing sana sini, akhirnya
diputuskan untuk pergi ke Tasikmalaya!!!Ternyata untuk sampai
ke Kampung Baduy Dalam perlu jalan kaki sekitar 4 – 5 jam, belum lagi mesti ada
guide & porter, juga hawanya panas. Kasihan mama Ata kalau harus
jalan jauh.
Tanggal 10 Oktober
2015, kita bertiga menuju ke Tasikmalaya menggunakan KA Parahyangan dari
Stasiun Pasar Senen pukul 21.00 WIB. Tiket Rp. 70.000,-/orang. Sebenarnya bisa
naik bis dari Terminal Bekasi ke Tasikmalaya, tetapi takut kena macet di
Bandung. Rencananya kami akan ke Kampung
Naga baru camping di Gunung Galunggung. Sampai Stasiun
Tasikmalaya sekitar jam 05.00 WIB dan kita duduk-duduk menunggu terang. Sempat
berbincang-bincang dengan Pak Sastra, penumpang kereta yang akan menuju
Bandung. Dari Beliau kami mendapatkan informasi kalau lebih baik ke Gunung
Galunggung dulu baru ke Kampung Naga kerena Gunung Galunggung lebih dekat
lokasinya. Dan kita baru tahu kalau bis dari Bekasi ke Tasikmalaya tidak
melewati kota Bandung ;((
Setelah sarapan bubur
ayam di depan Terminal Tasikmalaya, kita menuju ke pasar dekat terminal Indihiang dengan naik angkot nomor
05 warna kuning. Bayar Rp. 6.000,-/kepala. Setelah sampai pasar, disambung
angkot warna hijau jurusan Gunung Galunggung dengan ongkos Rp. 13.000,-/orang. Angkot ini mulai beroperasi pukul 08.30 WIB. Sampai
di Pos pendaftaran pengunjung disambung dengan naik ojek ke atas mendekati puncak gunung dengan membayar
Rp. 20.000,-/ojek. Bisa mengangkut 1-2 orang. Sebenarnya bisa saja jalan kaki
dari pos pendaftaran ke
kaki gunung Galungung,
tapi lumayan jauh dan jalannya menanjak. Sampai di kaki gunung Galunggung
tinggal naik 630 anak
tangga. Asik kan.
Masalah makan minum
di puncak gunung Galunggung tidak perlu pusing.
Ada banyak warung yang jualan aneka makanan selain nasi dengan harga yang cukup
murah. Semangkuk mie instan + telur hanya seharga Rp. 8.000,-. Setelah
menikmati mie & arem-arem, kita melanjutkan perjalanan ke arah danau dibawah. Cukup terjal dan agak memutar jalurnya, tapi
setelah sampai dibawah...rasanya seperti
didunia dongeng…
Danau
hijau tenang dengan dihiasi tanaman air diatasnya, berbatasan dengan tebing
tinggi. Jalan datar setapak di sisi lainnya diselingi bukit-bukit kecil. Keren
abis pokoknya J
Di
ujung jalan setapak, didekat sumber air tampak beberapa tenda. Rencananya kami
akan ngecamp disebelah tenda-tenda itu. Dan
saat kita mendatangi tenda-tenda tersebut
bersamaan dengan tenda-tenda itu dibongkar, alias kita bakalan ngecamp
sendirian...:((
0 Response to "Catatan perjalanan gunung Galunggung"
Post a Comment