Masih mengenang sosok almarhum bang "Odie" | Hiking lab

Masih mengenang sosok almarhum bang "Odie"

Masih mengenang sosok almarhum bang "odie" 

penulis :Harley B.Shasta melalui laman facebook




Jody Alexander Tirie yg meninggal 16 Februari 2016, kemarin...

Berikut beberapa foto kegiatan seminar "Menguak Misteri, Mengurai Sejarah Peradaban Tambora" Jelang 2 Abad Letusan Gunung Tambora, 22 April 2006, di LIPI, Jakarta.

Sebagai ketua Federasi Mountaineering Indonesia (FMI), beliau jugalah yg ikut menjadi inisiator terselenggaranya seminar ini. Yang akhirnya terselenggara bekerjasama dengan LIPI, 22 April 2006.

Inilah seminar tentang Gunung Tambora untuk pertama kalinya diadakan secara nasional. Disaat banyak orang belum memikirkannya, almarhum sudah tergerak utk bertindak utk mengangkat nama Gunung Tambora.

Para ahli geologi, vulkanologi, ekologi, biologi, arkeologi, sejarawan dan dan lainnya berkumpul memaparkan tentang sejarah peradaban Gunung Tambora...

Beliau almarhum merupakan orang yang berpikir visioner...dan kegiatan seminar tentang Gunung Tambora tahun 2006 silam hanyalah salah satu pemikiran beliau yg visioner.

Saya masih ingat sekitar 3 tahun atau tepatnya tahun 2012, kami berdiskusi di kantor PJLHK, Kementrian Limgkungan Hidup dan Kehutanan di Bogor bersama dengan Rahmat Abbas mas Kuswandono Tedjosiswojo serta mba Trie Wien's tentang keinginan Gunung Tambora dan Pegunungan Argopuro untuk sesegera mungkin menjadi taman nasional. Hingga akhirnya Taman Nasional Gunung Tambora pun terwujud dan berdiri April 2015.


Bulan Juni 2015, saya bertemu almarhum di salah satu hotel di kota Dompu, usai beliau dari Gunung Tambora setelah mendakinya sendirian. Terlihat betapa beliau begitu senangnya dengan resminya Gunung Tambora menjadi salah satu taman nasional di Indonesia. Saat itu almarhum beristirahat sebelum melanjutkan petualagannya menuju daerah timur dengan mobil hilux nya. Yang kemudian saya ketahui perjalannya tersebut berlangsung hingga 100 hari lebih. Dalam perjalanannya tersebut salah satu yg inspiratif, almarhum juga membagikan alat2 tulis kepada anak2 dan juga mengajarkan mereka cara menggambar.

Almarhum saat itu masih dalam waktu dan hotel yg sama juga mengungkapkan keinginannya membuat semacam basecamp di sekitar kaki Gunung Tambora, antara Doropeti dan Doroncanga. Dimana basecamp itu akan dijadikan tempat para penggiat alam untuk berlatih dan memberi pelatihan kepada masyarakat sekitar juga untuk pendidikan konservasi alam gunung dan pegunungan.
Kami pun mengenang perjalanan beberapa tahun kebelekang ketika melakukan beberapa kegiatan untuk mengangkat nama Gunung Tambora, dua diantaranya seminar Gunung Tambora 2006 dan kegiatan Indonesia Supervolcano Tambora & Rinjani 2008. Hingga akhirnya resmi menjadi taman nasional.
Ya ini hanya salah satu kenangan mengenai beliau almahum. Masih banyak kenangan2 lain yg luar biasa dari almarhum. Mereka2, sahabat, handai taulan yg pernah mengenalnya saya yakin pasti merasakannya. Almarhum seorang yg banyak mempunyai ide2 cemerlang, visioner, kerja tapa pamrih, rela meluangkan waktunya hingga malam hari selepas aktifitasnya di kantor untuk kemajuan dunia kegiatan alam bebas, utamanya pendakian gunung.
Selamat jalan bang Odie...kami semua bangga bisa mengenalmu.
Cc: Steven Liwe


Bang Jody Alexander Tirie sedang presentasi mengenai Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) di Deep & Extreme 2013, JCC Senayan,

Keterangan Foto: Bang Jody Alexander Tirie sedang presentasi mengenai Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) di Deep & Extreme 2013, JCC Senayan,
Jodie Jody Alexander Tirie, Ketua Umum FMI periode 2005 dan salah satu pendiri APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indoensia)
PB FMI
.


0 Response to "Masih mengenang sosok almarhum bang "Odie""

Post a Comment